
Penyusunan unit cost metode ABC (Activity-Based Costing) adalah pendekatan yang semakin populer di sektor kesehatan. Dengan menggunakan metode ini, lembaga kesehatan dapat menghitung biaya secara lebih akurat dan transparan. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penyusunan unit cost metode ABC serta manfaatnya bagi sektor kesehatan.
Daftar Isi
Apa Itu Metode ABC?
Metode ABC adalah teknik akuntansi yang mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Dalam konteks sektor kesehatan, metode ini membantu dalam menentukan biaya per layanan atau per pasien dengan lebih tepat. Dengan demikian, lembaga kesehatan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan efisiensi biaya.
Mengapa Penyusunan Unit Cost Metode ABC Penting?
- Transparansi Biaya: Memungkinkan lembaga kesehatan untuk memahami dengan jelas di mana uang mereka dihabiskan.
- Efisiensi Operasional: Membantu dalam mengidentifikasi kegiatan yang tidak efisien.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Data biaya yang akurat mendukung pengambilan keputusan strategis.
Langkah-langkah Penyusunan Unit Cost Metode ABC
1. Identifikasi Aktivitas
Langkah pertama dalam penyusunan unit cost metode ABC adalah mengidentifikasi semua aktivitas yang terjadi dalam lembaga kesehatan. Aktivitas ini bisa berupa pelayanan pasien, pengelolaan obat, hingga administrasi. Misalnya, dalam sebuah rumah sakit, aktivitas yang terlibat bisa mencakup:
- Pendaftaran Pasien: Proses awal yang diperlukan untuk memulai pelayanan.
- Diagnosis dan Perawatan: Aktivitas inti yang berhubungan langsung dengan kesehatan pasien.
- Pengelolaan Obat: Kegiatan pengadaan dan distribusi obat-obatan.
2. Klasifikasikan Aktivitas
Setelah mengidentifikasi aktivitas, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan aktivitas tersebut ke dalam kategori yang relevan, seperti:
- Aktivitas Utama: Langsung terkait dengan pelayanan pasien, seperti pemeriksaan medis dan tindakan bedah.
- Aktivitas Pendukung: Mendukung aktivitas utama, seperti pengelolaan administrasi dan keuangan.
3. Tentukan Biaya
Setiap aktivitas memiliki biaya yang terkait. Biaya ini harus dihitung dengan cermat, termasuk biaya tetap dan variabel. Contohnya:
- Biaya Tetap: Gaji staf tetap, sewa gedung, dan utilitas.
- Biaya Variabel: Biaya obat-obatan, bahan medis, dan peralatan yang digunakan dalam perawatan pasien.
4. Alokasikan Biaya ke Aktivitas
Setelah biaya ditentukan, langkah berikutnya adalah mengalokasikan biaya tersebut ke masing-masing aktivitas berdasarkan penggunaan sumber daya. Pengalokasian bisa dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai, seperti:
- Pengalokasian Berdasarkan Jam Kerja: Biaya dialokasikan berdasarkan jumlah jam yang dihabiskan oleh staf untuk setiap aktivitas.
- Pengalokasian Berdasarkan Volume Layanan: Biaya dialokasikan berdasarkan jumlah layanan yang diberikan.
5. Hitung Unit Cost
Dengan semua data di tangan, lembaga kesehatan dapat menghitung unit cost untuk setiap aktivitas. Formula dasar untuk menghitung unit cost adalah:

Misalnya, jika total biaya untuk aktivitas pendaftaran pasien adalah Rp 10.000.000 dan jumlah pasien yang terdaftar adalah 1.000, maka unit cost untuk pendaftaran pasien adalah Rp 10.000 per pasien.
6. Analisis dan Evaluasi
Langkah terakhir adalah menganalisis hasil unit cost yang telah dihitung. Evaluasi ini penting untuk menentukan apakah ada kebutuhan untuk perbaikan dalam proses atau pengurangan biaya. Jika unit cost terlalu tinggi, lembaga kesehatan perlu mengevaluasi kembali aktivitas yang dilakukan dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi.
Manfaat Penyusunan Unit Cost Metode ABC
Penyusunan unit cost metode ABC membawa berbagai manfaat bagi lembaga kesehatan, antara lain:
- Meningkatkan Akuntabilitas: Dengan transparansi biaya, manajemen dapat lebih akuntabel terhadap penggunaan anggaran. Hal ini juga memungkinkan pengawasan yang lebih ketat terhadap pengeluaran.
- Mendukung Pengembangan Strategi: Data biaya yang akurat membantu dalam merancang strategi pelayanan yang lebih baik. Misalnya, jika biaya untuk layanan tertentu terlalu tinggi, lembaga dapat mempertimbangkan untuk mengubah cara layanan tersebut diberikan.
- Optimalisasi Sumber Daya: Memungkinkan lembaga untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Dengan mengetahui biaya setiap aktivitas, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hal pengadaan dan penggunaan sumber daya.
Tantangan dalam Penyusunan Unit Cost Metode ABC
Meskipun manfaatnya banyak, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam penyusunan unit cost metode ABC, seperti:
- Kompleksitas Pengumpulan Data: Mengumpulkan data yang diperlukan bisa menjadi tugas yang rumit. Lembaga kesehatan perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem yang baik untuk mengumpulkan dan menyimpan data.
- Biaya Implementasi: Memerlukan investasi awal untuk sistem akuntansi yang lebih baik. Lembaga kesehatan harus mempertimbangkan biaya ini dalam anggaran mereka.
- Perubahan Budaya Organisasi: Mengadopsi metode ABC mungkin memerlukan perubahan dalam budaya organisasi. Staf perlu dilatih untuk memahami dan menggunakan sistem baru ini.
Kesimpulan
Penyusunan unit cost metode ABC di sektor kesehatan adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, lembaga kesehatan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien. Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, manfaat jangka panjang dari penerapan metode ini jauh lebih besar.